| Mobile| RSS| ONLINE:

12.14.2009

Tentang JANAKA



JANAKA adalah nama ARJUNA setelah ia dewasa



Sumber : Ensiklopedia wayang

Dalam tokoh Arjuna mempunyai banyak nama, antara lain: Permadi, Pamade, Janaka, Palguna, Anaga, Panduputra, Barata, Baratasatama, Danasmara, Danajaya, Gudakesa, Ciptaning, Kritin, Kliti, Kariti, Kumbawali, Kumbang Ali-ali, Kundiputra, Kuruprawira, Kurusatama, Kurusreta, Mahabahu, Margana, Parantapa, dan Parta.

Arti nama Janaka atau Arjuna biasa digunakan untuk menyebutkan Arjuna setelah ia dewasa.

Arjuna adalah orang ketiga dari Pandawa lima, putra Dewi Kunti. Kata “Arjuna” dalam bahasa Sansekerta artinya putih atau bening, bersih. Dalam perwayangan, Arjuna merupakan tokoh popular selain karena kesaktiaanya, ketampanannya, juga karena banyak lakon wayang melibatkannya namanya.

Selain tampan, Arjuna sejak kecil gemar menuntut ilmu. Untuk menambah ilmunya, jika perlu Arjuna berkelana ke negeri lain. Ia merupakan murid yang paling disayangi Begawan Drona. Guru Besar yang bekerja bagi Kerajaan Astina itu bahkan pernah berjanji, tidak akan mengajarkan ilmunya kepada murid lain, selengkap yang diajarkan Arjuna. Putra Kunti ini juga dikenal sebagai ksatria tekun bertapa.

Sebagai salah seorang dari Pandawa, Arjuna mempunyai dua kakak dan dua orang adik. Abangnya yang sulung adalah Yudistira alias Puntadewa, kelak raja di Amarta dengan Prabu Darmakusuma. Sesudah itu, abangnya yang kedua, bernama Bima alias Harya Sena, Wijasena, Bratasena, atau Wrekudara. Adik kembar, bernama Pinten dan Tangsen, yang juga dikenal dengan nama Nakula dan Sadewa.

Walupun resminya Arjuna adalah putra raja Astina, namun sesungguhnya ia adalah putra Batara Endra. Hal ini disebabkan Prabu Pandu Dewanata sendiri tidak dapat membuahkan keturunan, karena kekeliruan yang dibuatnya ia terkena kutukan. Kutukan itu menyebutkan Pandu Dewanata akan mati seketika bilamana ia memadu kasih bersama istrinya. Sejak itulah Pandu tak berani tidur bersama istrinya.

Karena harus ada keturunan untuk melanjutkan dinasti yang memerintah Astina, Pandu mengizinkan istrinya memanggil dewa yang dikehendakinya guna membuahi Kunti. Kebetulan Kunti memiliki Aji Adityahredaya yang dipelajarinya dari Resi Druwasa. Ilmu ini menyebabkannya ia kuasa memanggil dewa mana saja. Dan, sebagai bagi ayah Arjuna, Dewi Kunti memanggil Batara Endra. Itulah sebabnya, Arjuna juga bernama Endratanaya atau Endraputra.

Namun sebagai manusia, Arjuna pun memiliki beberapa kekurangan. Ketampanan wajah dan ilmu tinggi yang dimilikinya beberapa kali disalahgunakan. Dalam tokoh perwayangan tokoh Arjuna menggambarkan karakter manusia yang berilmu tinggi tetapi kadang-kadang ragu dan bimbang dalam bertindak.

Istri Arjuna banyak. Ada 41 orang jumlahnya. Namun para istri Arjuna yang cukup terkenal antara nlain adalah Subrada, Larasati, Ulupi, Lestari, Manoara, Ratri, Gandawati, banowati, Manikhara, Citrahoyi, Wilutama, Supraba, dan Dresanala. Tiga nama yang disebut terakhir adalah bidadari.

Pada Wayang Golek Purwa Sunda, nama istri Arjuna lainnya Puspawati, Srimendang, Manikarya, Suyati, dan Partawati. Karena begitu banyak istri Arjuna, sampai-sampai Ki dalang mengatakan, istri Arjuna saketi kurang siji, yang artinya satu juta kurang satu. Jadi ada 999.999 orang.

Walaupun sudah demikian banyak istrinya, karena ketampanan dan sikapnya yang lemah lembut, Arjuna tetap saja dicintai banyak wanita. Antara lain oleh iparnya sendiri, yaitu Dewi Banowati menikah denan penguasa Kerajan Astina itu, putri cantik itu minta agar Arjunalah yang memandikan dan meriasnya. Dewi Banowati baru terlaksana menjadi isri Arjuna setelah janda, seusai Baratayuda.

Anak arjuna yang terkenal antara lain adalah Abimayu, Bambang Irawan, Bmabang Sumitra, Wisanggeni, Bratalaras, Wilugangga, Priyambada, Wijanarka, dan Caranggana. Sedangkan anak perempuannya, antara lain Dewi Pregiwa dan pregiwati.

Semua anak laki-laki gugur dalam baratayuda, tidak seorang pun yang hidup. Demikian pula salah seorang istrinya, Srikandi. Prajurit wanita yang berjasa karena mengalahkan Resi Bisma itu tewas dibunuh Aswatama pada saat tidur. Dewi Banowati, janda Prabu Anom Duryudana, yang hanya beberapa waktu menjadi istrinya juga mati dibunuh Aswatama.

Tentang banyaknya istri Arjuna, budayawan penulis buku-buku wayang Soenarto Timoer berpendapat bahwa itu hanya merupakan simbolisme. Sebagian besar istri Arjuna adalah putri pendeta, pertapa, yang merupakan guru Arjuna. Memperistri putri para resi yang menjadi gurunya, merupakan simbol dari keberhasilan Arjuna menyadap ilmu dari Guru.

Selain berkemapuan terbang, Arjuna juga banyak memiliki senjata pusaka. Sebagian besar senjata itu pemberian para dewa, diantaranya Pulanggeni, Pasopati, Kalanadah, Sarotama, Kalamisani. Keris Kyai Kalanadah dalam perwayangan dikatakan berasal dari taring Batara Kala, kemudian dihadiahkan kepada gatot kaca sebagai kancing geliung ketika putra Bima itu menikahi Dewi Pregiwa. Anak panah pustaka milik Arjuna juga cukup banyak, diantaranya adalah Pasopati, Sarutama, Ardadedali, dan Agnirastra

0 comments:

Post a Comment